LOKAKAYRA PROGRAM GURU PENGGERAK MANGGARAI BARAT
Lokakarya Program Guru Penggerak Manggarai Barat (Fransiskus Ndejeng)
Kegiatan lokakarya terakhir bagi komunitas guru Manggarai Barat, dilaksanakan di hotel Perundi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Sebanyak 40 orang peserta Lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 (Kabupaten Manggarai Barat, 19-22 Desember 2022). Selama kurang lebih enam (6) bulan bergelut dengan pelatihan calon guru penggerak hasil seleksi awal tahun 2022 untuk kabupaten Manggarai Barat.
Kegiatan calon Guru Penggerak Kabupaten Manggarai Barat, melaksanakan kegiatan Lokakarya selama empat(4) hari bertempat di Hotel Perundi Labuan Bajo, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat. Berjarak kurang lebih 500 meter dari area Bandara Internasional Komodo. Semua jenis kegiatan hari ini, diawali dengan sapaan adat budaya Manggarai Barat, sebagai salah satu kearifan lokal yang perlu dilestarikan. Para Calon Guru Penggerak mengawali acara resmi penerimaan narasumber Kadis PKO, Bapak Drs. Yohanes Hani, M.Pd., dan rombongan. Antara lain, Kepala Balai Guru Penggerak Nusa Tenggara Timur, Bapak Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd., M.Si. dan unsur pimpinan instansi pemerintah terkait, yaitu mewakili Bupati Manggarai Barat, Bapak Ir. Yerimias Ontong, staf ahli bidang pendidikan Kabupaten Manggarai Barat . Yel-yel Guru Penggerak, menggugah hati para undangan; dengan sapaan, Selamat Pagi ..., Pagi...pagi... pagi... Luar Biasa!
Selain itu, dari unsur para kepala sekolah dan unsur pengawas, dari tingkat SD, SMP, dan SMA dan SMK, berasal para calon guru penggerak yang ikut serta dalam lokakarya yang istimewa ini. Sebanyak 10 sekolah penggerak yang ikut aktif terlibat dalam kegiatan yang bermakna ini. Kadis PKO Manggarai Barat, Drs. Yohanes Hani, M.Pd; memiliki kesan yang inspiratif ketika berada bersama dan berada diantara para guru penggerak ini. Guru-guru hebat dapat melahirkan orang-orang hebat. Melahirkan siswa yang hebat dan melahirkan calon pemimpin pembelajaran yang hebat pula di masa depan. Lebih lanjut, pa John Hani, melalui sebuah evaluasi dan refleksi yang mendalam, tentang perwujudan mimpi seorang guru penggerak di masa depan , sebagai kader pemimpin di masa depan.
Sebagai pemimpin pembelajaran, Kepala sekolah yang menggerakkan seluruh komunitas sekolah, pengawas yang elegan; dapat membawa perubahan tentang perkembangan dunia pendidikan yang berkualitas. Manusia yang hebat selalu membawa perubahan. Dimana, untuk jatah dan kuota calon guru penggerak kabupaten Manggarai Barat tahun 2023 sebanyak 103 orang. Berdasarkan data dan jumlah guru penggerak Kabupaten Manggarai Barat, sampai saat ini, dari angkatan 1 sebanyak 27 orang, dan ditambah 40 orang guru penggerak angkatan ke 5, menjadi 67 orang guru penggerak di kabupaten Varanus Komodo ini, sampai saat ini. Tersebar di sejumlah Sekolah, yang meliputi Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, seperti SMA dan SMK.
Lebih lanjut, pa John Hani, menandaskan, bahwa kepala sekolah di masa depan, seharusnya senantiasa menunjukkan perubahan pada tiga perubahan mendasar dalam kurikukum muatan lokal; meliputi unsur membudayakan menerapkan bahasa Inggris sejak dini dari pendidikan PAUD, membudayakan membersihkan lingkungan sekolah dan sekitarnya, serta membudayakan budaya khas lokal yang bergenre Nasional, untuk memperkaya kearifan lokal domestik.
Lebih lanjut, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur; menekankan visi dan misi calon guru penggerak maupun guru penggerak di daerah ini, dapat bekerja kolaboratif, dan bekerja holistik, agar mutu pembelajaran dan mutu pendidikan semakin baik di masa yang akan datang. Spirit utama datang dari guru penggerak untuk menghidupkan suasana dan iklim sekolah yang kondusif dan menyenangkan.
Sekolah sebagai penyatuan tiga pilar utama, yaitu guru, orang tua dan masyarakat. Diawasi oleh pemerintah.  Terjadi komunikasi yang intens sebagai lokomotif pembelajaran di kelas dan kemajuan pendidikan di sekolah. Guru penggerak sebagai agen pembawa perubahan yang fundamental di sekolah. Dapat mempengaruhi sahabat sejawat untuk membawa perubahan di sekolah kita. Jadikan sekolah sebagai taman bermain yang kreatif, inovatif dan kolaboratif. Dengan memanfaatkan media pembelajaran  yang relevan sesuai dengan  kemajuan zaman saat ini dan di masa depan.  Hal yang senada disampaikan oleh Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bapak Dr. Wirman Kasmayadi, S.Pd., M.Si, mendorong semangat guru penggerak di ranah komunitas belajar kolaboratif, dan terintegrasi agar tercapai mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di sekolah. 
Bupati Manggarai Barat, menyampaikan pesan dalam amanatnya, yang disampaikan oleh staf ahli bidang pendidikan Kabupaten Manggarai Barat, bapak Ir. Yermias Ontong. Beliau turut memberi spirit dan dukungan moral bagi guru penggerak kabuoaten Manggarai Barat, dengan menegaskan, bahwa dianggap selalu aman pada area, zona aman. Selalu menunjukkan perubahan di sekolah. Bekerjasama, kolaboratif, kreatif, memiliki inovasi. Hal ini, yang pasti terinspirasi oleh pikiran sang tokoh pendidikan Nasional kita, Ki Hajar Dewantoro, bekerjasama secara kolaboratif dan holistik. Dengan perinsip, Ingarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Berarti jadikan guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran didepan sebagai suri telaudan, di tengah sebagai penggerak roda pembelajaran yang bermutu, serta Tut Wuri Handayani, berarti sebagai pemimpin di belakang dapat memberikan semangat dan motivasi untuk membawa perubahan paradigma pembelajaran yang bermutu dan berkarakter.
Yang menarik dari kegiatan lokakarya sehari ini, para calon guru penggerak pada sesi akhir dari seluruh rangkaian kegiatan selama enam (6) bulan penuh; dapat mempresentasikan hasil best practice( karya tetbaik) selama menjalankan program guru penggerak di Kabupaten Manggarai Barat. Seperti ibu Kori dari SD Wae Nakeng, dapat mempresentasikan hasil karya bersama para siswa dan guru di sekolah tersebut tentang pembelajaran seni budaya sejak dini untuk para siswa. Mengembangkan minat literasi budaya untuk siswa di sekolah. Sehingga sejak dini siswa diperkenalkan dengan potensi dan talenta budaya lokal yang bergenre nasional bahkan internasional. Dampaknya, siswa tidak asing lagi dengan budaya lokal dan dan budaya lokal dapat terus dilestarikan untuk generasi masa depan. Di samping itu, dapat dijadikan sebagai aset wisata yang menghidupkan masyarakat dan siswa di masa depan.
Sedangkan best practice guru penggerak Kornelis Joni, S.Fil., yang sehari-hari bertugas sebagai Kepala SMAN 2 Komodo, memilih program Mulok Vokasional dalam bidang kewirausahaan, yang berkaitan dengan agroindustri dan holtikultura, mendayagunakan aset sekolah, berupa kebun sekolah, yang dianggap sebagai lahan tidur untuk dkembangkan dalam bentuk keterampilan vokasional untuk para siswa. Menggunakan pupuk organik bekerja sama dengan mitra petani profesional, seperti Yakines. Siswa diajari untuk bagaimana memanfaatkan lahan tidur untuk produksi kebutuhan akan sayur mayur dan jenis terong dan tomat untuk kebutuhan pasar dan hotel di masa depan. Secara mandiri, siswa dapat mengembangkan keterampilan secara mandiri, yang telah dibekali dan dimiliki untuk hidup di masa yang datang. Hal yang menarik adalah kolaborasi semua guru mata pelajaran agar bisa terwujud program yang unik ini untuk sekolah umum. Dengan suatu dasar pertimbangan tidak semua siswa bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi, oleh karena itu siswa dilatih dan dididik untuk mandiri di masa depan.
Ada guru penggerak yang lain, dari SMP Negeri 4 Pacar, mempresentasikan hasil karya terbaik, berupa pembelajaran Peta Buta, sebagai media pembelajaran mata pelajaran IPS, yang dilukiskan pada tembok dinding sekolah, untuk diakses oleh hampir seluruh siswa di sekolah. Karena, menurut pandangan guru Safrudin, bahwa hampir semua sekolah kesulitan untuk memperoleh media pembelajaran berupa Peta. Oleh karena itu, adalah adalah dengan sebuah cara yang baik untuk memahami letak suatu tempat, berupa pulau, kota, dan tempat-tempat destinasi wisata di Indonesia, khususnya, sulit bagi siswa untuk mengaksesnya. Cara mempublikasi yang baik dan tergerak hati dan pikiran para siswa adalah dengan publikasi dalam bentuk simpel adalah PETA yang selalu dapat diakses oleh hampir semua siswa di sekolah.
Juga, seluruh rangkaian kegiatan calon guru penggerak angkatan ke 5 tahun 2022, memamerkan semua hasil karya-karya terbaik selama melaksanakan praktek di sekolah masing-masing. Mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, berupa SMA dan SMK. Rata-rata karya terbaik para guru penggerak mendapat apresiasi dari semua pihak terkait yang telah mengunjungi aula ekspo, pameran karya terbaik sepanjang aktivitas pembelajaran di sekolah masing-masing. Hampir semua karya membawa manfaat perubahan untuk para siswa di sekolah. Berdampak pada mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di sekolah secara simultan dan berkesinambungan.
Akhir dari seluruh kegiatan pada sesi lokarya akademis ke 5, para unsur terkait, menyampaikan testimoni untuk mendukung seluruh rangkaian gerakan guru penggerak di sekolah dan daerah, yang diwakilkan oleh para kepala sekolah, Kepala Dinas PKO, Staf ahli Bupati Manggarai Barat. Dalam pernyataan kesiapan dan kesanggupan untuk menerapkan program nasional kurikulum merdeka bersama gerakan dari para guru penggerak Kabupaten Manggarai Barat. Semoga terus berkarya bagi para guru penggerak yang bergelora di daerah ini.
                                SMPN 1 Komodo