Conversation Siswa Dalam Kegiatan KBM Di Masa Covid-19
Conversation Siswa Dalam Kegiatan KBM Di Masa Covid-19
Ada hal menarik tentang pembelajaran di masa covid-19 SMP Negeri 1 Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat. Para siswa didorong oleh guru Bahasa Inggris untuk memaknai sistem pembelajaran daring dengan menggunakan pendekatan dan metode coversantion. Masalah yang diangkat dalam pengalaman pembelajaran untuk dijadikan topik adalah pengalaman Belajar Siswa di Masa Pandemi. Dengan mengeksplour masalah belajar yang diangkat siswa dari pengalaman yang sedang terjadi dan aktual saat ini adalah Belajar Dari Rumah. Kreativitas yang dirunut adalah bagaimana para siswa kelas 9 mereposisi setiap pengalaman belajarnya selama ini di masa pandemi covid-19 ini, yang sudah berjalan setahun lebih.
Mereka dibawah motivasi dan retensi dari guru mata pelajaran Bahasa Inggris sejak kelas 8 tahun pelajaran 2019/2020 sampai saat ini, tidak mati Kutu karena alasan Pandemi covid-19.Namun mereka tetap semangat untuk mengeksplour kemampuan dalam pengalaman belajar dari rumah. Hal ini menunjukkan optimisme pembelajaran secara mandiri dan kreatif dari para siswa dalam kelompok secara kompak, gotong royong dan membangun kerjasama yang baik dalam menyesuaikan tugas-tugas mandiri dan kelompok siswa dari sekolah.
Artinya, situasi dan kondisi Pandemi covid-19, tidak membuat siswa diam, mati langkah tetapi membuat mereka bisa menghasilkan suatu karya nyata melalui refleksi tugas-tugas yang diberikan guru dalam kaitan dengan kompetensi pembelajaran di dalam kurikulum esensial. Sesuai dengan pedoman kurikulum covid-19, yaitu kurikulum yang sederhana, selain kurikulum mandiri dan nasional.
Menurut pandangan penulis, pembelajaran percakapan siswa, conversation, sejalan dengan model pembelajaran problem solving dari hasil investigasi pengalaman belajar nyata siswa selama masa Pandemi covid-19 ini, atas dorongan dan penguatan dari guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Inggris di kelas 8 dan 9 SMP Negeri 1 Komodo. Dimana model pembelajaran ini lebih mengutamakan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh siswa agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan guru. Sejalan dengan kurikulum pembelajaran di masa Pandemi covid-19, mengelaborasi dan mengeksplorasi dari masalah dan peluang Pandemi pada pembelajaran jarak jauh.
Hidayati(2008), berpendapat bahwa pembelajaran problem solving (metode pemecahan masalah) didasarkan pada kesadaran terhadap kenyataan, bahwa mengajar tidak sekadar berpidato dan mengkomunikasikan ilmu pengetahuan kepada siswa tetapi, mengajar adalah untuk meneliti dengan saksama, mencari, menyelidiki, memikirkan, menganalisis, dan menyampaikan kesimpulan. Senada dengan pendapat di atas, Sunjaya(2006: 214), menyatakan pada metode pemecahan masalah, materi pelajaran tidak terbatas pada buku saja tetapi juga bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Metode pembelajaran problem solving merupakan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan melatih siswa menghadapi berbagai masalah, baik masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasinya pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya ada kaitan pemecahan masalah(Hamdani,2011: 84).
Sehubungan dengan materi pembelajaran conversation siswa kelas 9 SMP Negeri 1, dibawah motivasi guru mata pelajaran Bahasa Inggris mencoba menginvestigasi dan mengeksplor materi-materi yang dianggap sangat aktual sehingga dapat menghasilkan sebuah percakapan yang menarik untuk diterima sebagai suatu hasil kerja dan keterampilan siswa dalam pembelajaran dari rumah. Sehingga dapat bermanfaat bagi siswa itu sendiri, bagi sekolah, dan bagi pelajar dan masyarakat umum lainnya. Kenapa? Sebab hasil yang diperoleh siswa dari pembelajarannya dapat dikomunikasikan secara luas lewat media youtube. Hal ini tentu, dapat menarik perhatian bagi pembelajaran bahasa Inggris dalam praktek conversation dengan menggunakan lafal dan ucapan bahasa Inggris yang tepat dan benar. Penulis mengamati secara saksama bahwa setiap pronation siswa dapat dilafalkan secara tepat dan menarik.
Tentu, hal ini sebagai akibat dari proses pembelajaran yang senantiasa memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk aktif, kreatif, kolaboratif dan komunikatif sesuai tuntutan pembelajaran abad 21 dari UNESCO; dan implementasi pembelajaran yang inspiratif dan berkarakter. Juga bisa dikaitkan dengan pembelajaran yang bernuansa PISA dan survey karakter lingkungan belajar siswa. Anggapan penulis bahwa setiap siswa bisa melakukannya, asalkan ada motivasi secara terus menerus dan konsisten dari para guru yang kreatif untuk menerapkan kurikulum yang berbasis pada kebutuhan siswa di kelas.
Dari tampilan YouTube siswa memilih pembelajaran aktual mempraktekkan percakapan bahasa inggris tentang masalah pembelajaran di masa covid-19 adalah sebuah hal yang menarik. Sebab mereka pandai dan piawai mempercakapkan masalah pembelajaran dengan standar protokol kesehatan pemerintah yang begitu konsisten. Alur cerita dalam percakapan siswa siswa tersebut mengikuti standar dan prosedur yang terstruktur secara sismatis dan mengikuti kaidah ucapan dan bahasa yang benar. Mereka bisa menghubungkan dalam komunikasi antara teman secara kolaboratif dalam pembelajaran. Ada kemampuan individu dan kelompok secara mandiri. Nilai gotong royongdan integritas dalam penguatan pendidikan karakter berjalan secara baik.
Nilai tambah dalam pembelajaran secara positip di masa pandemi covid ini, bahwa setiap orang apalagi siswa di tengah tantangan masa pembelajaran dari rumah, membuat siswa dan guru selalu berkreasi dan berinovasi secara dinamis mengambil peluang dari tengah tantangan yang ada. Artinya, tantangan Pandemi virus Corona tidak membuat kita menutup pintu jalan menuju perubahan untuk perbaikan metode pembelajaran secara kreatif. Apalagi di zaman ini semakin terbuka untuk mengakses informasi dari Mbah Google dan sejenisnya. Inilah peluang yang tepat untuk menemukan cara yang baik dalam pembelajaran Bahasa Inggris kelas 9 dan juga apresiasi kepada guru dan siswa yang dapat mengembangkan model investigasi pembakaran di masa covid-19 ini secara penuh semangat dan menggairahkan bagi siswa dan sidang pembaca yang mengajarkan informasi lewat YouTube.
Harapannya, semoga semakin banyak lagi para siswa dan para guru di masa pandemi ini dan di zaman milenial ini untuk bisa menciptakan kreasi baru yang inspiratif dalam pembelajaran bagi para siswa kita di masa depan. Harapan bagi para siswa dan bapa ibu guru yang kreatif, marilah teruslah berkreasi bersama siswa di masa covid-19 dan di masa masa yang akan datang. Janganlah patah arang dan tetaplah bersemangat menuju perubahan paradigma pembelajaran yang kreatif, inovatif, kolaboratif dan komunikatif. Gurulah pelukis masa depan bangsa. Di tangan para kreator negara ini akan cerdas dan berbudaya sesuai ajaran Ki Hajar Dewantoro, yaitu sekolah sebagai taman belajar. Semoga!
Penulis: Fransiskus Ndejeng | Penulis, Pemerhati pendidikan, tinggal di Labuan Bajo | Labuan Bajo, 29 Maret 2021
                                SMPN 1 Komodo